Book Review of Sergius Mencari Bacchus

 


Norman Erikson bercerita tentang tragedi melalui puisi-puisinya dengan tragis. Dari puisi sedih, nostalgia, hingga menggelikan. Dari cerita tentang pohon yang kehilangan sahabatnya yang dicabut dari tanah ketika kanak-kanak, tragedi tentang anak lelaki yang tidak diterima ayahnya karena sejak kecil terdapat jiwa anak perempuan di dalam dirinya, hingga narasi tentang berbagai macam jenis payung. Tiap puisi mengandung arti yang mendalam, apalagi puisi yang berlatarkan kesedihan seperti misalnya puisi Ia dan Pohon, Inferno, Tentang Perempuan yang Kau Tinggalkan, Aubade, Surat Pemecatan, Selagi Ia Menulis Puisi Ini, dan yang terakhir, Curriculum Vitae 2015.

Adapun gaya bercerita Norman sendiri pada tiap puisinya berbeda-beda. Bentuknya pun beda-beda, sehingga membuat pembaca tidak cepat bosan, terlebih lagi dengan tema penceritaan yang berbeda dari puisi penyair Indonesia lainnya. Ada satu atau dua puisi kontemporer, lalu beberapa puisi narasi dan sisanya puisi yang berbentuk bait-bait.

Buku ini pun hanya terdiri dari 70 halaman saja, jadi bisa dibaca sekali duduk.
 

Comments

Popular posts from this blog

Cara menghubungkan Wi-Fi Eduroam di UNY

HOW TO BE A VOLUNTARY TRANSLATOR ON TED

HOW TO TRANSLATE ENGLISH TEXTS TO INDONESIAN USING MS WORD